Kamis, 17 Oktober 2013

Terjemahan lirik lagu 'Pee Loon' Once Upon a Time in Mumbai

Pee loon tere neelay neelay nainon se shabnam
Biarkan ku nikmati, embun mata birumu

Pee loon tere geelay geelay hoto ki Sargam
Biarkan ku nikmati, melodi dari bibir lembabmu

Pee loon hai peenay ka Mausam
Biarkan ku nikmati, ini adalah musimnya menikmati

Tere sang ishq hai taari
Bersamamu, ada cinta yang terjadi

Tere sang ik khumari hai
Bersamamu, ada kemabukan yang terjadi

Tere sang chain bhi mujhko
Bersamamu, aku merasa damai

Tere sang bekraari hai
Bersamamu, ada kegelisahan juga

Tere bin jee nahi lagda
Tanpamu, hatiku tidak tenang

Tere bin jee nahi sakda
Tanpamu, aku tak dapat hidup

Tujhpe hai maine Haare vaare do jahan
Padamu aku tersesat dan ku serahkan duniaku

Kurbaan, meharbaan
Kukorbankan segalanya untukmu

Ke utama toh Kurbaan
Telah ku korbankan 

Sun le zara , tera Kurbaan
Dengar, telah kukorbankan diri ini untukmu 

Hosh mein aaj kyun rahun utama
Mengapa harus ku pertahankan kesadaran ini

Tu meri baahon mein hai simti
Kau telah melesak dalam pelukanku

Mujh mein samayi hai yun
Kau telah menyatu denganku

Jis tarah ki koi ho nadi
Sama seperti halnya sungai

Tu hanya seenay mein hai chupti
Kau berada di sana, bersembunyi di dalam hatiku

Sagar tumhara utama hoon
Akulah lautanmu

Pee loon teri dheemi dheemi lehron ki cham cham
Biarkan aku selami, irama lambat gelombang ini

Pee loon teri saanson ko saundi saundi har dum
Biarkan aku selami, lembutnya hembusan nafasmu

Pee loon hai peenay ka Mausam
Biarkan ku selami, ini adalah musim menyelam

Shaam ko Milun jo main Tujhe
Jika aku hanya dapat bertemu denganmu di malam hari 

Toh bura Subah na Jaane kyun kuch maan jaati hai yeh
Pagiku terasa suram, entah mengapa

Har Lamha, har har Ghadi Pehar
Setiap detik, setiap jam, setiap hari

Hi teri Yaadon se tadpa Ke mujhko hai yeh jalati
Kenangan tentangmu menyiksa dan membakar diriku

Pee loon main Dheere Dheere jalne ka yeh Gumm
Biarkan ku resapi, terbakar perlahan dalam kesedihan ini 

Pee loon inn gore gore haanthon se hum dum
Biarkan ku resapi, tangan putihmu, cintaku

Pee loon hai peenay ka Mausam
Biarkan ku resapi, itu adalah musim meresapi


Review Before Us karya Robin Wijaya



Aku sedang dalam proses menyelesaikan novel ini dan sudah gak sabar mau menulis reviewnya. Satu hal yang aku suka dari novel ini adalah gaya bercerita Robin Wijaya yang mengalir dan enak dibaca. Bahasanya mudah dimengerti. Terkadang sebagai penulis, kita pastinya akan bertanya-tanya bagaimana caranya menuangkan ke dalam tulisan untuk suatu perasaan yang sulit diungkapkan. Tapi Robin Wijaya berhasil melakukannya. Banyak kalimat maupun paragraf dari novel ini yang membuatku berdecak kagum. "Whoa he definately could describe the perfect feelings!" Aku kagum dengan caranya penulis bertutur kata, mengemasnya menjadi kalimatnya yang indah dan mengena di hati. Tidak berputar-putar dengan kata-kata yang sama, melainkan kreatif memilih kata. BRAVO deh buat Robin Wijaya.

Jika dilihat dari ponit minusnya, mungkin setiap scene atau adegan tidak digambarkan dengan detail melainkan langsung ke dialog. Which is good, juga buatku. :D Tapi akan lebih baik jika digambarkan dengan detail setting adegan per adegan.

Dan sorry to say, aku kurang mendapatkan feel gereget dari cinta sesama jenis ini. Mungkin karena aku bukan penyuka sesama jenis, jadinya kurang memahami perasaan masing-masing tokoh di dalam novel ini. Sesekali aku cengingiran membaca novel ini, betapa Agil begitu menggilai Radith. Hahahaha. Agil is too feminine for a guy. ;)

The point is, aku jatuh cinta dengan gaya berbahasa Robin Wijaya. ^^

Sabtu, 12 Oktober 2013

Para Ladies Cantik dari Bollywood

One of the reasons I idolize Bollywood movies adalah tidak lepas dari beautiful ladies-nya. Mungkin kalau bicara soal aktor menurut gue memang gak semuanya tampan. Ada yang biasa saja, ada yang manis, ada juga yang tampan dan kebanyakan dari mereka punya bakat akting yang mumpuni. Ada juga yang filmnya biasa saja, tapi karena dibintangi oleh top stars of Bollywood maka film itu menjadi terkenal seantero jagad. Seperti Jab Tak Hai Jaan, who doesn't know Shah Rukh Khan??? And Katrina Kaif yang terkenal cantik luar biasa. Kalau gak kenal mungkin gak ada tv di rumahnya. ^.^v

Okeh deh here is the list of beautiful ladies of Bollywood yang menurutku cantik banget banget!!!


Pertama, ada si cantik Katrina Kaif (baca : Kef) yang menempati posisi pertama di blog ini. Menurut gue, perempuan ini punya cantik fisik yang terbilang sempurna. Alias gak bosan memandang, juga salah satu artis yang menjadi idola para lelaki di India sana. Ya wajarlah ya, cantik banget! Perempuan ini berdarah campuran Inggris India, tapi wajahnya lebih mencerminkan wanita-wanita cantik ala India ketimbang Inggris. Pemilik tinggi badan 174 cm ini lahir di Hongkong pada tanggal 16 juli 1983. Ayahnya bernama Mohammed Kaif berdarah Kashmir dan ibunya Suzanne Turquotte berdarah Inggris.


Kedua, ada mantan Miss World Aishwarya Rai. Subhanallah, perempuan yang satu ini punya mata yang indah dan senyum yang menawan. Lahir di Mangalore, India dengan tinggi badan 170 cm. Wanita ini juga dijuluki the most beautiful woman in the world. Sekilas rada sedikit mirip dengan Lara Croft ya, si cantik Angelina Jolie. Salah satu yang gue suka dari dia adalah sisi anggunnya. Cocok deh memerankan putri kerajaan Mughal. Cantik banget!


Ketiga, ada si imut Preity Zinta. Preity lahir di Shimla, India pada tanggal 31 Januari 1975. Preity adalah salah satu artis yang murah senyum dan aktif di jejaring sosial Twitter. Pemilik tinggi badan 163 cm ini ternyata jebolan Harvard University lho. Lengkap deh paketnya, sudah cantik, cerdas pula. Preity juga salah satu artis India yang berani memangkas rambutnya sampai pendek. Secara jarang banget kan lihat artis India yang berambut pendek. Doi juga kerap kali berkencan dengan pria bule. hehehe. ^^

  

Keempat, ada Kareena Kapoor. Perempuan kelahiran Mumbai, India ini sering kali berpose seksi dalam film-filmnya. Lahir pada tanggal 21 September 1980 dan akrab dengan sebutan Bebo. Adik dari Kharishma Kapoor ini telah menikah dengan aktor Saif Ali Khan beberapa tahun yang lalu. Kareena juga sangat fashionable dan sempat mematenkan size body zero. Ramping body-nya jangan diragukan lagi deh. Salah satu female artis kesukaan gue di Bollywood. ^^


Kelima, ada si energik Anushka Sharma. Debut pertama filmnya bersama Shah Rukh Khan di Rab Ne Bana di Jodi. Film yang sangat booming di India. Anushka punya senyum yang memikat dan manis. Salah satu artis muda yang memiliki bayaran termahal di Bollywood. Lahir pada tanggal 1 Mei 1988 di Bengaluru, India. Memiliki tinggi badan 175 cm dan body-nya slim banget! Superb deh buat wanita yang satu ini!! ^^

Masih banyak artis-artis Bollywood cantik lainnya seperti Rani Mukherji, Deepika Padukone dan Priyanka Chopra. Next time gue akan bahas aktornya. :)





Jumat, 11 Oktober 2013

Hanya Butuh Didengar


Terkadang menjadi diam ada baiknya. Bila diam dapat menghindari perdebatan yang melukai, maka aku memilih diam. Bila diam dapat mencegahku berkata buruk, maka aku lebih memilih diam. Bila diam dapat melindungi hati ini dari rasa kecewa, maka aku seribu kali memilih diam. 

Demi Tuhan, aku tidak berharap banyak. Aku hanya butuh didengar. Aku tidak butuh simpatimu. Aku hanya merasa hatiku tidak cukup kuat menanggung luka ini seorang diri, makanya aku berbagi. Aku berbagi dengan harapan kau dapat merasakannya. Melepas egoku bahwa aku memang membutuhkanmu. Merasakan sakit di hatiku yang perlahan membentuk lubang yang menyesakkan paru-paru. Membesarkan hati ini dari luka yang membuatku kesulitan bernafas. 

Namun sepertinya aku telah salah. Aku telah salah memilihmu sebagai tempat untuk berbagi. Aku telah salah menjadikanmu satu-satunya orang yang kukira dapat memahamiku. Aku tidak membencimu dengan sikap tidak peka yang telah mengkristal dalam dirimu. Sama sekali tidak. Dan jangan ragukan itu.

Apa yang salah denganmu? Dan apa pula yang salah denganku? Aku tidak ingin mencari jawaban dari pertanyaan yang memusingkan itu. Tubuhku terlalu lemah untuk mencari tahu. Lututku bergetar hingga jatuh terduduk, menangkup kepala dengan kedua tangan. Merasakan butir-butir panas berjatuhan satu persatu dari pelupuk mataku. Menangisi masalah yang telah tumbuh besar bersamaku. Merasakan lubang di hati yang sebelumnya telah mengering, kini kembali menganga. 

Dalam situasi itu, aku dapat merasakan betapa lemahnya aku. Merasakan kesepuluh jariku gemetar menahan sakit yang menggerogoti dadaku. Menjalar rasa sakit itu ke seluruh pembuluh darahku. Berdenyut pilu, hingga sekali lagi aku merasa kehilangan jiwaku. Hanya terbungkus kulit beserta daging tanpa jiwa yang mengisi.


Selasa, 08 Oktober 2013

Sahabat yang Terluka


Beberapa kali punya teman, berkenalan dengan banyak orang baik laki-laki maupun perempuan, tapi diantara ribuan manusia yang pernah kutemui, hanya dia yang terbaik. Masih ingat dengan jelas bulan Agustus 2005 lalu, pada mulanya aku tidak memiliki ketertarikan untuk menjadikannya sebagai teman. Aku justru menghindar darinya karena alasan-alasan yang belum pasti. Aneh memang, untuk apa menghindari seseorang yang belum tentu baik atau buruk untukmu. Tapi itulah kenyataannya. Mungkin jika awalnya aku tidak menghindarinya, persahabatan itu tidak akan terjadi. 

Sungguh hati dibutakan oleh mata. Sebelum bersahabat dengannya, aku berteman dengan seseorang yang menurutku baik. Sangat baik. Tapi... orang tersebut lantas malah berkhianat, melakukan sesuatu yang kubenci. Dan sekali lagi meyakini bahwa sahabat sejati itu hanya omong kosong. Lalu dia yang kuhindari datang menyapa, mengisi hari-hari yang terlewati di kampus reformasi. Mewarnai hari-hariku dengan canda tawanya, cerita-ceritanya yang tak pernah bosen kulahap. Darinya aku belajar bahagia. Darinya aku belajar toleransi. 

Terus terang aku bukan seseorang yang pandai mengendalikan emosi. Bukan juga seseorang yang pengertian dan membuka diri. Sementara waktu bergulir, aku dengannya semakin dekat. Kami laksana Yin dan Yang. Sempurna bila bersama. Timpang bilang terpisah. Kehadirannya disisiku menjadi sebuah kebutuhan yang sama pentingnya dengan bernafas. Aku merasa sempurna bersamanya. Berjalan bersisian dengannya membuat dadaku membusung bangga. Ya, aku bangga menjadi temannya. Salah satu perempuan yang cukup populer di kampus. 

Kami sama-sama berkacamata. Kami tidak terpisah, bahkan kami disebut-sebut saudara kembar. Padahal secara logika, aku merasa tidak memiliki kemiripan fisik dengannya. Dan rupanya bukan hanya kami yang merasakannya, teman-teman kami di kampus akan bertanya-tanya jika salah satu di antara kami tidak ada. Sulit dipercaya memang, terutama dengan akal sehatku. Bagaimana aku dapat bersahabat dengannya sampai sedekat itu. 

Dia seperti bagian diriku yang berbeda tubuh. Dia banyak melakukan hal-hal yang membuatku terharu atau aku memang pribadi yang sentimentil? Dia membuatku merasa istimewa. Membuatku merasakan kebahagiaan yang indah namun menakutkan. Dia pribadi yang sabar, sesuatu yang dulunya tidak kumiliki. Dia bisa dikatakan sangat memahamiku seperti dirinya sendiri. Segala sense of humor-nya cocok denganku. Itu sebabnya aku bahagia bersahabat dengannya. Tertawa dengan mimik mukanya yang dibuat lucu. Sampai suatu ketika momen-momen bahagia itu terkikis, berangsur lenyap oleh egoku.

Aku mulai berubah. Tidak menyukainya berbicara akrab dengan siapapun selain denganku. Hanya berdiri mematung merasakan sesak di dada. Ini mulai tidak sehat. Aku mulai tersiksa dan tidak bahagia. Aku mudah marah dengan hal-hal kecil yang tidak sengaja atau tidak bermaksud dia lakukan. Ya Tuhan, apa yang salah denganku? pikirku saat itu. Aku berubah. Aku mulai merasa bukan diriku lagi. Sesuatu yang jahat merasuki diriku, membuatku kehilangan diriku sendiri. Setelah merasakan sakit yang luar biasa menggerogoti setiap bagian diriku, kali bertemu dengannya, dan aku pun mengambil keputusan,

Aku harus menjauh darinya...

Tidak sempurna. Ya, itulah yang aku rasakan. Seperti seseorang yang berjalan dengan satu kaki. Timpang. Aku merasakan kekurangan yang besar dalam diriku. Tapi sekali lagi meyakini bahwa aku bisa terbebas darinya. Bukan karena dia salah atau mengecewakanku. Tapi aku menyadari bahwa aku bukan sahabat yang baik baginya. Sengaja, aku membuatnya kecewa dan sedih dengan harapan agar dia menjauh dariku. Setidaknya sampai aku kembali pada diriku yang dulu. 

Dia berkali-kali mengajakku untuk kembali bertemu setelah hampir satu tahun lamanya tidak. Dia membawa harapan, sementara aku masih dengan egoku. Namun, sekali lagi aku mengecewakannya. Sampai di hari pernikahannya aku tidak hadir. Dasar hatiku menolak datang dilengkapi dengan jatuh sakitnya aku pada hari pernikahannya. Tiga hari setelah pernikahannya, aku hanya mengirim sebuah pesan singkat yang terbaca hambar. Dan dia merasakan itu melalui pesan singkatku untuknya. Aku bisa mengatakan dia kecewa dari permintaan maaf dan ucapan pernikahan yang kukirimkan, hanya dengan membalas satu kata,

"Oke."

Entah bagaimana aku merasakan dadaku sesak dengan sendirinya. Penyesalan datang merayapi tubuhku tanpa diundang. Sejak hari itu, aku merasa bersalah padanya hingga detik ini. Aku mengutuk diriku sendiri berserta iblis di dalamnya. Aku egois! Aku bukanlah sahabat yang baik untuknya. Sebuah kalimat ingin kusampaikan padanya bahwa,

"Aku minta maaf, teman. Terima kasih sudah menjadi bagian diriku yang tidak sempurna. Aku tidak berkata kau tidak baik. Hanya saja kau pantas mendapatkan sahabat yang jauh lebh baik. Kau sahabat yang berarti dan tidak terlupakan yang pernah kumiliki. Maaf atas sikapku yang kekanak-kanakan dan mau menang sendiri. Dan dengan membaca tulisan ini, kau akan langsung tahu bahwa tulisan ini memang ditujukan untukmu. Selamat atas pernikahanmu dan semoga kau dianugerahi anak-anak yang lucu dan menggemaskan. Sekali lagi...maaf."



Senin, 07 Oktober 2013

Always, Laila : Hanya Cinta Yang Bisa


Aaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!
Bagus bangeeeeeeeeeeeeeeetttttt!!!
Walaupun agak telat and lebay, tapi gw nyesel novel ini sempat gue remehkan. Sumpah novel ini bikin gue melihat sisi beda dari sebuah novel romance. Ternyata novel romance gak melulu soal kutipan-kutipan romantis dan melankolis. Novel ini sukses membuat gue membuka mata dan takjub!

Gaya bercerita penulis awalnya sempat membuat gue bingung dan muter otak. Dan alhasil novel ini selalu berada dalam genggaman dan tidak terlepas sampai gue selesai membacanya. Novel ini Indonesia banget! dan itu salah satu yang membuat gue bangga. Kenapa novel ini gak diangkat ke layar lebar ya? padahal bagus banget. Gue setuju banget kalau novel ini diangkat ke layar lebar asal alur dan dialognya sama dengan novelnya.

Sikap Pram yang suka becanda berhasil bikin gue tertipu dan berada di posisi Laila. Apalagi adegan di pantai sewaktu Pram berjemur selesai surfing. Itu suka banget! Sampai melongo beberapa detik and baru ngakak. kekekek. 

Ada satu dialog yang buat paling gue suka. "Dia tidak begitu tampan, sangat licik, terkadang menyebalkan. Tapi sesekali dia memperlakukan aku seperti... aku adalah perempuan terakhir yang tersisa di dunia ini. Dan setiap jutaan hal kecil yang dia lakukan, entah bagaimana terasa begitu istimewa. Hampir setiap aku terbangun dari tidur, hal pertama yang kupikirkan adalah rencana apa yang telah dia siapkan untukku..."

Ada juga kutipan dari puisi Laila untuk Pram : 
"Aku menyukai jiwamu dan raga yang membungkusnya..."

Endingnya bikin speechless. Di luar dugaan. Love this book so much! ^^

Minggu, 06 Oktober 2013

Ai : Cinta Tak Pernah Lelah Menanti


Hmmm, awalnya gak terlalu tertarik baca novel ini karena settingnya di Jepang. Soalnya gue gak terlalu mengagumi budaya jepang. Dan akhirnya baca novel ini juga barter sama teman. Novel ini terbilang cepat gue selesaikan. hanya butuh dua hari kurang, sudah selesai baca. Ya lebih cepat dibandingkan beberapa novel-novel sebelumnya yang bisa makan waktu dua minggu atau bahkan sebulan. Tergantung ceritanya sih.

Novel ini menggunakan multiple pov (point of view), yaitu dari tokoh cewek dan tokoh cowoknya. Awalnya sedikit jenuh di bagian pertama yang diambil dari pov cowoknya, tapi begitu
di bagian kedua diambil dari pov ceweknya cerita ini malah jauh lebih menarik. Sei di mata Ai terlihat jauh lebih cool.

Dan setelah selesai baca novel ini, gue bisa mengatakan puas. Novel ini manis dikemas dengan bahasa yang pas dan penggambaran tentang lokasi dan budaya jepangnya kental banget! Overall good lah, saking bagusnya sampe bingung apanya yang mau dikritik. Mungkin kebanyakan narasi kali ya. Hehehe. Secara gw suka malay kalau baca narasi demi narasi yang minim dialog. Tapi good lah novel ini.
Puas gue bacanya. ^^

Kamis, 03 Oktober 2013

Review Insidious Chapter 2


Mumpung masih anget-anget t*i ayam, gue buat review tentang film ini deh. 
Film horror yang satu ini memang lagi in banget di dunia. Sejak nonton Drag Me to Hell dan Gravedancer, gue jadi suka banget nonton film-film bergenre horror, salah satunya Insidious. Film ini menurut gw lebih masuk akal ketimbang film-film horror sebelumnya. Tentang anak yang terjebak di dalam mimpi, bertemu dengan arwah-arwah penasaran yang ingin hidup kembali. Film ini juga lebih jelas, apalagi di Insidious chapter 2, semua teka-teki di chapter 1 terungkap. James Wan sukses menjelaskan teka-teki di balik Insidious chapter 1 dengan baik. Dan semuanya saling terkait. Banyak yang bilang, kalau hantu di film Insidious chapter 2 tidak seseram di chapter 1. Tapi malah menurutku sebaliknya. Di setiap detik-detik menegangkan kemunculan hantunya sukses bikin merinding dan tegang. Saking tegangnya secara enggak sadar, kaki gue naik ke atas kursi, meringkuk and nutup kuping. Nge-freeze!!! Theme song film ini memang keren banget alias horror! Apalagi sewaktu tulisan INSIDIOUS muncul sebesar-besarnya di layar bioskop. Wow! Luar biasa efek horrornya KENA banget! 

Gue suka banget film ini dan enggak mau bercerita banyak tentang isi filmnya, karena nanti engga jadi kejutan buat yang belum nonton. Kalau menurut gue sih film ini recommended buat ditonton. Alur ceritanya rapih dan keren. Banyak yang berpendapat kalau film ini tidak seseram the Conjuring. Tapi menurut gue malah sebaliknya, film ini lebih menegangkan, mungkin karena gue kurang suka film-film bertema excorsism (pengusiran arwah) kali ya. hehehe.

Salah satu yang gue suka dari film ini adalah pemainnya. Akting mereka dapet banget! Muka-muka tegang, ketakutan, ngerinya dapet banget! Banyak kejadian-kejadian mengerikan di film ini. Yang rada bikin paranoid, adegan di rumah sakit. Sewaktu ibunya Josh dan lainnya mencari tahu siapa sebenarnya yang berada dalam tubuh Josh. Secara di Insidious chapter 1, Josh yang asli masih terjebak di alam mimpi. Dan yang masuk ke tubuh Josh di akhir scene adalah sosok wanita tua yang mengenakan tudung hitam (dark bride). Masih rada merinding juga sewaktu ibunya Josh dengar-dengar suara aneh di rumahnya, tiba-tiba ada sosok wanita berpakaian putih yang gaunnya panjang menyeret ke lantai, lewat di belakangnya. Aduh itu horror banget! Masih merinding sampai sekarang. Ada unsur komedinya juga di Insidious chapter 2, ya walaupun sedikit. Dan di akhir film, sepertinya film ini akan berlanjut ke chapter 3. Well, tentunya sudah enggak sabar buat nonton kelanjutan film ini. Semoga tahun depan, kelanjutan chapter 3 nya segera tayang. 

Okeh sekian dulu review-nya, buat yang belum nonton, jangan lupa nonton ya. ^^