Rabu, 23 Januari 2013

Arti Puisi Jab Tak Hai Jaan

Sejak film dibuka dengan sebaris puisi bertajuk Jab Tak Hai Jaan, Yash Chopra sudah berhasil menghipnotis penonton untuk tetap diam dan mengikuti akhir perjalanan cinta Samar Anand.  

Jab Tak Hai Jaan

Teri ankhoon ki namkeen mastiyaan
(Lirikan matamu yang nakal)

Teri hansi ki beparwaah gustakhiyaan
(Keriangan terpancar dari matamu)

Teri zulfon ki lehrati angdaiyaan
(Rambut panjangmu yang terurai)

Nahin bhoolunga main
(Aku tidak akan melupakanmu)

Jab Tak Hai Jaan, Jab Tak Hai Jaan
(Selama aku masih bernyawa, selama aku masih bernyawa)

Tera haath se haath chona
(Kau lepaskan genggaman tanganmu)

Tera sayoon se rukh modna
(Kau berpaling dari bayang-bayangku)

Tera palat ke phir naa dekhna
(Kau tidak menoleh kembali untuk melihat)

Nahin maaf karunga main
(Aku tidak akan memaafkanmu)

Jab Tak Hai Jaan, Jab Tak Hai Jaan
(Selama aku masih bernyawa, selama aku masih bernyawa)

Baarishon mein bedhadak tere nachne se
(Kau menari ditengah derasnya hujan)

Baat baat pe bewajah tere ruthne se
(Kau menumpahkan semua amarahmu)

Choti choti teri backani badmashiyon se
(Sikapmu yang kekanak-kanakkan)

Mohabbat karoonga main
(Aku akan mencintaimu)

Jab Tak Hai Jaan, Jab Tak Hai Jaan
(Selama aku masih bernyawa, selama aku masih bernyawa)

Tere jhoote kasme vadoon se
(Janji sumpahmu palsu belaka)

Tere jalte sulagte khaawo se
(Kau membuatku marah dan patah hati)

Teri beraham duaon se
(Kau selalu berdoa)

Nafrat karoonga main
(Aku akan membencimu)

Jab Tak Hai Jaan, Jab Tak Hai Jaan
(Selama aku masih bernyawa, selama aku masih bernyawa)

Tidak ada komentar: